Friday, December 26, 2014

Production test for new exploratory well

Objective of production test is to find out capability of the well to deliver steam and/or brine to the surface including enthalpy inside the fluid. It is important to know these parameters since it represents commerciality of the well. It will also affect the way how the well can enter the system. In this chapter, I'll explain how to test productivity of new exploratory well.

Tujuan production test adalah mengetahui kemampuan sumur dalam mengalirkan uap dan/atau brine ke permukaan termasuk entalpi yang terkandung di dalamnya. Production test akan memberikan gambaran mengenai laju alir fluida total, laju alir uap, dan entalpi dari fluida yang keluar dari sumur. Parameter-parameter ini akan memberikan petunjuk langsung mengenai potensi sumur.

Production test dilaksanakan setelah completion test dan temperature heating-up surveys. Production test ini hanya dilakukan ketika temperatur di dalam sumur telah mampu mengalirkan fluida ke permukaan. Jika temperatur tidak memadai untuk mengalirkan fluida ke permukaan, maka discharge initiation dapat dilakukan terlebih dahulu misalnya dengan menggunakan air injection technique untuk menekan boiling point, setelah itu sumur dibuka pada tekanan kepala sumur yang cukup tinggi.

Metode production test yang cukup umum digunakan adalah metode James Lip Pressure. Metode ini sangat cocok diaplikasikan untuk sumur baru pada tahap pemboran eksplorasi di mana fasilitas produksi yang memadai belum tersedia. Dengan menggunakan metode ini, fluida dapat dialirkan secara vertikal melalui kepala sumur atau dialirkan secara horizontal melalui separator. Umumnya metode alir horizontal lebih disukai karena lebih ramah terhadap lingkungan.

Peralatan yang dibutuhkan dalam metode James Lip Pressure (JLP) adalah atmospheric flash tank (AFT), weir box, dan short pipeline yang akan menghubungkan AFT dan kepala sumur. Selain itu, pond atau kolam penampungan sementara juga harus tersedia dan akan lebih baik lagi jika didukung oleh injection facility (injection well & injection line).

Well under production test. Two-phase fluid is flashed to AFT.
Well under production test. Two-phase fluid is flashed to AFT.

Parameter-parameter yang diukur secara kontinu adalah tekanan kepala sumur, tekanan lip, dan ketinggian level brine di dalam weir box. Dua parameter pertama dapat diukur secara akurat dengan menggunakan digital pressure gauge. Namun ketinggian level brine di dalam weir box harus dibaca secara manual. Pembacaan manual ini memiliki potensi kesalahan paralaks dan penurunan akurasi pembacaan karena adanya gelombang naik turun brine di dalam weir box meski dengan simpangan yang kecil. Pengaruh ketinggian level brine di dalam weir box terhadap akurasi hasil perhitungan dalam metode JLP telah dibahas oleh Robi Irsamukhti dalam paper "Evaluation of James Lip Pressure Method for Low Flow Rate Geothermal Well: ML-5 Case Study" yang dipublikasikan di World Geothermal Congress 2015.

Atmospheric Flash Tank (AFT), lip tube, weir box, and pond.
Atmospheric Flash Tank (AFT), lip tube, weir box, and pond.

Brine flows through weir box (left) and weir box level indicator (right)

Beberapa parameter yang akan dihitung dalam metode James Lip Pressure adalah laju alir fluida total, entalpi, dan fraksi uap atau dryness dari fluida yang keluar dari sumur. Prosedur lengkap perhitungan metode James Lip Pressure dibahas oleh Grant dalam bukunya Geothermal Reservoir Engineering 2nd Edition.


Penulis: Robi Irsamukhti

Copyleft
Silahkan mengutip dan menyebarkan materi ini selama menyebutkan penulis dan sumbernya.

4 comments:

  1. mantap pak..
    semoga cepat produksi pak

    ReplyDelete
  2. mantap pak..
    semoga cepat produksi pak

    ReplyDelete
  3. Sungguh mencerahkan, saya seorang operator welltest geothermal.Terimakasih share ilmunya.

    ReplyDelete

Terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga menjadi bacaan yang bermanfaat.