Thursday, March 15, 2012

Geothermal Well Logging Operation

Field Operation

Well logging adalah upaya untuk mendapatkan rekaman detil tentang kondisi di dalam lubang sumur. Jenis well logging yang populer dalam industri geothermal adalah production logging. Production logging sendiri dapat dibedakan atas beberapa jenis berdasarkan tujuan dari logging dan parameter yang terukur, seperti: PT logging, PTS logging, dan caliper logging.

PT logging merupakan jenis logging yang bertujuan untuk mendapatkan rekaman data tekanan dan temperatur di setiap titik kedalaman dari lubang sumur. Sedangkan PTS logging merupakan jenis logging yang selain mampu merekam data tekanan dan temperatur juga mampu memberikan gambaran kecepatan fluida yang mengalir di dalam lubang sumur pada setiap titik kedalaman. Berbeda dengan kedua logging tersebut, caliper logging merekam data yang berhubungan dengan well integrity.

Seperangkat peralatan yang digunakan dalam operasi well logging dikenal dengan logging unit. Satu logging unit pada dasarnya terdiri dari:
  • winch
  • electric line (e-line) cable
  • slickline cable
  • weight sensor
  • surface read-out (SRO)

Winch adalah perangkat yang digunakan untuk mengulur dan menarik kabel ke dan dari dalam lubang sumur. Di ujung dari kabel ini terpasang seperangkat sensor yang digunakan untuk merekam data di dalam lubang sumur. Kabel logging sendiri terdiri dari dua jenis, yaitu electric line (e-line) cable dan slickline cable. E-line cable digunakan jika jenis logging yang sedang berjalan membutuhkan transmisi langsung dari dalam lubang sumur ke permukaan secara real-time. Jenis dari logging ini misalnya adalah PT logging dan PTS logging. Sedangkan slickline cable digunakan jika jenis logging yang sedang berjalan tidak membutuhkan transmisi langsung secara real-time dari dalam lubang sumur ke permukaan. Jenis logging ini misalnya adalah caliper logging.

Weight sensor adalah perangkat yang terdapat di dalam logging unit yang berfungsi untuk memonitor tension dari kabel logging secara terus menerus. Tension adalah gaya yang bekerja pada kabel yang mengakibatkan kabel teregang akibat adanya beban di ujung kabel. Beban ini diakibatkan oleh sensor yang terpasang di ujung kabel dan massa dari kabel itu sendiri. Jika beban yang bekerja pada kabel melampaui batas elastisitas dari kabel, maka kabel tersebut akan putus, dan perangkat sensor akan "jatuh" menuju dasar sumur tanpa bisa ditarik kembali ke permukaan. Kejadian seperti ini dikenal dengan istilah lost in hole dan sangat tidak diharapkan.

Surface read-out (SRO) adalah perangkat yang digunakan untuk membaca data yang sedang ditransmisikan dari dalam lubang sumur ke permukaan. Media transmisi yang digunakan adalah kabel logging jenis e-line cable. SRO terdiri dari perangkat elektronik modulator dan demodulator (modem). SRO selanjutnya dihubungkan ke layar monitor sehingga  harga dari parameter-parameter yang sedang terukur di dalam lubang sumur dapat dilihat secara real-time.

Logging unit biasanya merupakan mobile unit berupa truk kontainer dimana seluruh peralatan logging telah tersusun secara rapi di dalam ruang kontainer. Mobile logging unit biasanya didukung oleh satu support truck yang membawa peralatan pendukung seperti lifting equipments, stuffing box, recovery tube, blow-out preventer (BOP), dan lain-lain. Unit ini masih harus didukung oleh crane yang biasanya disediakan oleh perusahaan operator lapangan pada saat operasi logging berlangsung.

Lifting equipments pada dasarnya terdiri dari crane, sling, dan shackle. Crane yaitu alat berat yang digunakan untuk mengangkat, memindahkan, dan menggantung beban yang berat. Sling adalah kawat baja yang digunakan untuk menggantung beban pada crane. Shackle merupakan sejenis alat yang digunakan untuk menyambung satu sling dengan rangkaian sling lainnya.

Stuffing box, recovery tube, dan blow-out preventer (BOP) adalah bagian dari apa yang dinamakan pressure control equipments. Sesuai dengan namamnya, pressure control equipments merupakan seperangkat peralatan yang berfungsi untuk mengontrol tekanan di sekitar kepala sumur baik dalam kondisi normal maupun dalam kondisi tidak normal. Kondisi tidak normal yang dimaksud adalah munculnya tekanan berlebih yang tiba-tiba dari dalam lubang sumur menuju permukaan (blow-out) dan terjadinya stagnancy di dalam lubang sumur. Stagnancy  yaitu keadaan dimana kabel logging yang sedang berada di dalam lubang sumur tidak bisa ditarik maupun diulur dari dan ke dalam lubang.

Pressure control equipments dipasang di atas kepala sumur dimana konfigurasinya dari puncak ke bawah adalah stuffing box, recovery tube, BOP, adapter (jika diperlukan), dan kepala sumur. Kabel logging dimasukkan ke dalam lubang sumur melalui stuffing box. Stuffing box berfungsi untuk menyegel tekanan dari dalam lubang sumur terhadap tekanan udara luar dan dikenal juga sebagai primary barrier. Tekanan di dalam kepala sumur dapat berada dalam rentang 10 hingga 20 bar sedangkan tekanan udara luar adalah sekitar 1 bar. Sehingga jika tekanan dari dalam lubang sumur tidak tersegel dengan baik maka perbedaan tekanan yang besar ini akan mengakibatkan kecelakaan kerja yang serius.

Recovery tube merupakan rangkaian "pipa" yang terdiri dari dua atau tiga sambungan yang berfungsi untuk menyediakan ruang ketinggian. Ruang ketinggian ini akan sangat berguna jika terpaksa melakukan recovery pada saat operasi logging sedang berjalan. Recovery dilakukan dengan cara menutup BOP dan melepas koneksi antara BOP dan recovery tube sehingga proses recovery dapat dilakukan pada ruang ketinggian tersebut.

BOP merupakan secondary barrier yang digunakan untuk menyegel tekanan dari dalam lubang sumur pada keadaan darurat ketika stuffing box tidak lagi mampu menyegel tekanan yang terlalu besar. Biasanya rating BOP yang digunakan adalah 5000 psi atau setara 344 bar.

Demikian yang dapat saya tuliskan saat ini. Akan saya lanjutkan lain waktu jika mood sedang bagus :). Berikut saya tampilkan foto pada saat operasi logging sedang berlangsung di salah satu lapangan geothermal di Jawa Barat.

Operasi Logging Sumur Panas Bumi


Penulis: Robi Irsamukhti

Copyleft
Silahkan mengutip, mengkopi bahkan menge-teh, dan menyebarkan materi ini selama menyebutkan penulis dan sumbernya.

6 comments:

  1. Geothermal wells are eco friendly since there is no emissions or fossil fuels burned. Heating, cooling and hot water at a fraction of the cost of fossil fuels.



    Geothermal NH

    ReplyDelete
  2. Trimakasih, membantu saya memahami untuk ujian geofisika..

    ReplyDelete
  3. mas robi, sya mau tnya mas, PTS logging itu prosedur pengoperasiannya gimana ya? kok bisa mengukur kecepatan fluida yang bergerak di dalam lubang sumur juga. soalnya setau saya logging itu dilakukan setelah pemboran dan ketika tidak dilakukan produksi. sori panjang hehe.
    terima kasih.

    bobi - mahasiswa PLPB kemaren :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo Bobi.

      PTS logging dapat dilakukan baik dalam keadaan sumur diinjeksi, diproduksikan, maupun ditutup. PTS logging dilakukan dengan cara menurunkan sensor tekanan, temperatur, dan spinner ke dalam sumur. Spinner adalah impeller seperti baling-baling yang dapat berotasi ketika ditumbuk oleh fluida. Jelas kecepatan rotasi impeller adalah fungsi dari kecepatan fluida. Sehingga dengan merekam kecepatan rotasi impeller, dapat diturunkan kecepatan fluida yang menyebabkan impeller tersebut berotasi. Demikian.

      Delete
  4. Assalamualaikum.. Brother, sy copy gambar nya, buat presentasi ke ITB.

    ReplyDelete

Terima kasih telah meninggalkan komentar, semoga menjadi bacaan yang bermanfaat.